Langsung ke konten utama

Postingan

Sypder Tulang Punggung Pertahanan Udara AD India

New Delhi – Sistem pertahanan udara Spyder Israel muncul terdepan sebagai pemasok kebutuhan Angkatan Darat India, untuk Sistem pertahanan udara reaksi cepat India dalam menghadapi pesawat musuh dan kendaraan udara tak berawak. Program Short-Range Surface-to-Air Missile (SRSAM) yang dimulai pada 2011, memasuki tahap seleksi akhir yang akan membawa kontrak senilai lebih dari Rs 18.000 crore. Sumber mengatakan bahwa sistem Spyder – diproduksi oleh Rafael Advanced Systems – adalah pemenang dari pesaingnya dari Swedia dan Rusia, yang tidak mampu perform saat dilakukan uji teknis oleh Angkatan Darat India, tahun lalu. Ketika perusahaan Rosoboronexport (Rusia) dan SAAB (Swedia) tidak bisa memenuhi yang ditetapkan, sistem rudal Spyder bisa maju ke depan untuk tahap berikutnya, yakni pembukaan penawaran harga. Spyder telah dipesan oleh Angkatan Udara India dan telah ditugaskan untuk melindungi bidang udara sensitif di sepanjang perbatasan India. Proyek SRSAM Angkatan

Kalau Jadi, Indonesia Negara Pertama Punya Sukhoi 35 di Luar Rusia

Kalau Jadi, Indonesia Negara Pertama Punya Sukhoi 35 di Luar Rusia : Jakarta — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan menjadi negara pertama di luar Rusia yang memiliki pesawat tempur Su-35 (NATO: Flanker-E) buatan Sukhoi, Rusia. Hal ini disampaikan Menko Polhukam di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Jakarta, Kamis (26/5/2016). “Kalau pesawat itu jadi dilepas oleh Rusia, Indonesia merupakan negara pertama di luar Rusia yang mendapatkan Sukhoi 35,” ujar Luhut. Namun, lanjut Luhut, belum bisa dipastikan kapan pembelian direalisasikan karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pesawat Su-35. “Ya nantilah, untuk administrasinya kan banyak sekali dan cukup panjang sehingga belum tahu kapan waktunya,” ujar Luhut Pandjaitan. Secara teknologi, Luhut mengakui kecanggihan pesawat Su-35. “Sukhoi 35 itu merupakan teknologi bagus karena dia kombinasi dari dog fight dan p

APC M113A1 Masuk Pindad

Pasukan YON ARHANUDSE 10 melakukan latihan menembak menggunakan senjata mesin berat DShK (Degtyaryova-Shpagina Krupnokaliberny) 38 kaliber 12,7 x 108 mm. Senjata mesin berat DShK buatan Uni Soviet ini sangat terkenal. Tidak heran kini ada 80 negara lebih yang menggunakan senjata DShK. Tidak heran, hingga kini 1 juta pucuk senjata DShK telah diproduksi, untuk user user tersebut. Spesifikasi senjata DShK : 38 kaliber 12,7 x 108 mm. Rata-Rata Tembakan : 600r/menit Kecepatan Peluru : 850 meter/detik Jarak Tembak Efektif : 2000 meter Berat : 34 Kg berat saat ditancapkan pada platform wheeled mounting bobot senjata ini menjadi 157 Kg. Amunisi : Sabuk Mekanisme : gas operated Produksi awal : 1938 Salah satu prestasi tempur DShK-38 mampu menjatuhkan helikopeter Lynx Inggris pada tahun 1990 di Irak. Untuk di Tanah Air, gerombolan Fretilin dan pasukan Tropaz pastinya sudah pernah merasakan muntahan pelor maut dari DShK-38, salah satunya yang dipasang pada ranpur

Penampilan Pesawat Baru SAAB, Gripen E

Penampilan Pesawat Baru SAAB, Gripen E : Berita Militer Indonesia Gripen E dilengkapi dengan sensor canggih dan terintegrasi dengan radar Active Electronically Scanned Array (AESA), Infra-Red Search and Track (IRST), perangkat Electronic Warfare (EW), dan teknologi datalink, yang saat digabungkan dapat memberikan pilot, dan pasukan yang bekerjasama informasi yang tepat setiap saat. Peluncuran pesawat Gripen E dilakukan Rabu, 18 Mei 2016. Perusahaan pertahanan dan keamanan Saab melansirkan Gripen E, pesawat tempur generasi terbaru yang mempunyai kapabilitas lebih dari versi Gripen sebelumnya. Gripen E memiliki peningkatan signifikan pada sistem avionic. Kemampuan untuk membawa lebih banyak senjata dan meningkatkan performa jangkauannya, dimungkinkan dengan mesin yang lebih bertenaga dan kemampuan membawa bahan bakar lebih banyak. Pesawat Gripen E Lima Negara yang kini mengoperasikan Gripen: Swedia, Afrika Selatan, Republik Ceko, Hungaria

MAP of CONFLICT SERIES : Analisa Umum Pasifik

Utopia tentang keseimbangan dan kesetaraan di antara negara – negara dunia adalah harapan yang mendekati mimpi. Akan selalu ada negara – negara yang berusaha untuk berada di atas negara lainnya baik dalam ekonomi, politik maupun militer. Setiap negara membawa agenda kepentingannya sendiri seperti anak – anak sungai, ketidakmampuan PBB secara efektif menjadi muara laut bagi sungai – sungai itu menyebabkan PBB hanya menjadi kendaraan politik dan alat legitimasi kepentingan bagi negara – negara tertentu. Maka konflik pun tidak akan pernah lepas dari cerita negeri – negeri manusia di bumi. Salah satu konflik itu ada di pasifik yang melibatkan sejumlah negara dalam perebutan teritori dan tapal batas negara. Bisa dikatakan konflik pasifik ini sangatlah pelik sebab diikuti oleh banyak negara dengan fire power besar dan terkait pula dengan konflik di belahan bumi lainnya. Sehingga “bila” benar – benar meletus dapat berpotensi memicu perang dunia ketiga. Berikut dalam ar

Neraka di Perang Suriah

   Pasukan Suriah yang setia kepada Presiden Bashar Assad, ambil posisi dalam pertempuran di Kota Aleppo, Suriah May 26, 2013. (AP Photo/SANA) Perang saudara di Suriah semakin tidak terkendali akibat  banyaknya elemen asing ikut dalam pertempuran. “Elemen-elemen tersebut mendorong para petempur anti-pemerintah ke posisi yang lebih radikal,” ujar Paulo Sergio Pinheiro, diplomat dan profesor asal Brasil yang mengetuai komisi penyelidikan Dewan HAM PBB di Suriah. Para aktivis menyebut sedikitnya 80.000 orang tewas selama konflik di Suriah. Aparat pemerintah dan milisi pro-rezim Shabiha melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, eksekusi, penyiksaan, pengadilan tidak semena-mena, kekerasan seksual, dan penganiayaan terhadap anak-anak. Kelompok anti-pemerintah juga melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan, eksekusi di luar pengadilan, serta penyiksaan. Kondisi hak asasi manusia di Suriah memburuk hingga tingkat yang

Latihan Gabungan TNI 2013

Sebanyak 16.745 prajurit TNI melakukan latihan gabungan tingkat Divisi mulai 15 April 2013 dengan medan operasi: Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta; Asem Bagus, Jawa Timur; Bima, Nusa Tenggara Barat dan Sangatta, Kalimantan Timur. Materi latihan gabungan berupa proses pengambilan keputusan militer, kesiapan dan latihan, hingga komando pengendalian kampanye militer dan operasi gabungan. Latihan gabungan ini juga melakukan operasi pengintaian udara, operasi intelejen taktis, operasi pasukan khusus, dukungan udara, operasi perebutan pengendalian panggkalan udara, operasi laut gabungan, operasi amfibi, lintas udara, pendaratan administrasi, teritorial dan operasi darat gabungan. Kepala Staf Umum TNI, Marsekal Madya TNI Daryatmo menjadi Direktur Latihan dengan Panglima Kostrad, sementara Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir, sebagai Panglima komando dan staf gabungan latihan mandala. Menurut Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, Latihan Gabungan 2013 ini termasuk pe